<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG (24/10/2024)</strong> - Antusiasme masyarakat dan peserta lomba sangat terasa dalam lomba penjor dan gebogan yang digelar dalam rangka Festival Budaya Desa Adat Padang Luwih III dan Upacara Petirtaan Pura Desa lan Puseh Desa Adat Padang Luwih. Karya-karya indah para peserta tidak hanya memanjakan mata, namun terpancar begitu indah dan juga menjadi cerminan kekayaan budaya Bali yang tetap lestari. Berbagai bentuk penjor dan gebogan dengan ornamen detail yang menghiasi dan penuh makna memenuhi area pura. Suasana hangat dan sakral menyelimuti pelaksanaan kegiatan lomba pembuatan penjor dan gebogan kali ini. </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Festival budaya ini diikuti oleh enam tim dari banjar yang tergabung dalam Desa Adat Padang Luwih di antaranya Banjar Kwanji yang diwakili oleh ST. Eka Dharma, Banjar Gaji diwakili oleh ST. Yasa Kencana, Banjar Pendem diwakili oleh ST. Tri Udaya Pendem, Banjar Celuk diwakili oleh ST. Tunggaling Adnyana, Banjar Tegaljaya diwakili oleh ST. Amertha Prawitha, dan Banjar Jeroan yang diwakili oleh ST. Tri Eka Dharma. Peserta lomba penjor dan gebogan ini menuangkan kreativitas dan rasa tulus beryadnya dalam pembuatannya dan tanpa melupakan esensi serta fungsi penjor dan gebogan itu sendiri. </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Dalam perlombaan penjor ini, para dewan juri memiliki kriteria penilaian diantaranya untuk lomba penjor dengan kriteria meliputi kombinasi warna, tinggi penjor, kerapian, kreativitas, proporsi penjor serta kriteria wajib, yaitu wajib menggunakan ambu. Sedangkan untuk lomba gebogan disampaikan kriteria oleh dewan juri, yaitu: Kelengkapan, Kesegaran Janur dan Buah, Keserasian Warna, Kreativitas, Keseriusan dan Ketepatan Waktu Pembuatan. </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Dalam sambutannya, Bendesa Adat Padang Luwih I Ketut Adi Ardana, S.E., mengapresiasi pelaksanaan kegiatan lomba penjor dan gebogan yang tetap diselenggarakan. Beliau juga turut mendukung para yowana untuk tetap bersatu dalam melestarikan budaya Bali. <em><strong>“Yowana di Desa Adat Padang Luwih merupakan tulang punggung daripada desa adat. Saya meminta agar semua yowana Desa Adat Padang Luwih terus bersatu dalam persaudaraan. Ayo lestarikan budaya kita sembari melakukan perbuatan dharma. Saya meminta kepada para yowana kedepannya untuk tetap melaksanakan lomba seperti ini,” ucap Bendesa Adat Padang Luwih.</strong></em></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;">Festival Budaya Desa Adat Padang Luwih III dapat menjadi momentum penting serta menjadi ajang kreativitas dalam melestarikan budaya dan tradisi. Acara ini juga turut menjadi sarana pengingat bagi masyarakat untuk mempererat hubungan sosial serta mendukung peran insan muda berkontribusi dalam kegiatan yang sarat akan nilai budaya lokal.  </p> <p style="text-align: justify;"><br /> <strong>(KIMDLG-013).</strong></p>
Lomba Penjor dan Gebogan Meriahkan Festival Budaya Desa Adat Padang Luwih III
24 Oct 2024